GANDAMAYU

GANDAMAYU

6/recent/ticker-posts

MEMBANDEL, PARA AGEN KLINIK RAPID DI GILIMANUK TIDAK AKUI PEKERJAKAN PELUNCUR

 



Jembrana, Gandamayu - Jasa perantara Rapid Test Antigen, yang ada di sepanjang jalan Kelurahan Gilimanuk Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Provinsi Bali ini, tetap saja dikeluhkan sebagian besar para pengguna jalan, walau telah sering kali ditertibkan oleh petugas, lantaran masih ada saja yang tetap beraksi mengejar para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut.

Dari hasil pantauan awak Media, pada Kamis 25/11/2021, para Peluncur atau Perantara Rapid Test Antigen itu memang tampak berjejer di pinggir jalan, untuk menunggu para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang membawa bendera, dengan maksud untuk mengarahkan ke tempat Rapid yang mereka tempati, saat ada pengguna jalan yang melintas, terutama yang hendak menuju pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Di samping mengibas-ibaskan bendera, ada yang lebih miris, dimana ada Perantara yang stand by pada sepeda motornya yang disinyalir bertugas khusus untuk mengejar pengguna jalan, guna memaksanya melakukan Rapid Test di tempat mereka mangkal.

Salah seorang pengguna jalan bernama Ardana, asal Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, ia mengaku waswas saat melewati wilayah tempat Rapid Test tepatnya di sekitar pertamina Kelurahan Gilimanuk ini, saat dirinya dikejar dan dipepet paksa untuk balik, agar mau melakukan atau membeli Rapid Test di tempat Peluncur tersebut.

"Saya waswas, karena ini bisa memicu kecelakaaan. Saya takut itu begal, sebab tidak pake helm, mereka memaksa dirinya untuk balik agar mau rapid test. Setelah dikasi tahu bahwa saya sedang membawa pesanan ke pelabuhan, namun tetap saja mereka terus memaksa untuk balik. Hingga akhirnya, terpaksa saya mengaku mau membawa pesanan ke Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, baru kemudian mereka kembali dan berhenti mengejarnya", terang Ardana.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Gilimanuk, Kompol I Gusti Putu Dharmanatha mengatakan. Pihaknya terus berupaya melakukan himbauan secara humanis kepada para perantara rapid test tersebut, bahkan sudah beberapa kali pihaknya melakukan penertiban, namun diakui mereka masih saja ada yang mem bandel.

"Kami akan terus menghimbau mereka agar tidak menyetop, mengejar dan memepet pengguna jalan, karena benar bisa berakibat fatal kepada para pengguna jalan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan BPBD Kabupaten Jembrana, agar mereka bisa membina para agen rapid test antigen itu, dengan lebih intensif lagi", kata Kapolsek.

Di sisi lain, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma S E, saat dikonfirmasi mengatakan. Dirinya bersama Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Dishub dan Trantib, juga sudah sering turun ke lapangan, untuk memberikan pembinaan.

"Khususnya dari pihak Kelurahan Gilimanuk, tidak melarang warga mencari rejeki, namun tidak sampai mengganggu pengguna jalan seperti menyetop, mengejar bahkan memepet, sebab itu bisa berdampak fatal bagi pengguna jalan", ucap Lurah Gilimanuk.

Berikut, dari hasil konfirmasi dengan beberapa Klinik yang melayani Rapid Test di Kelurahan Gilimanuk, diantaranya Klinik Larisa yang berkantor pusat di Surabaya Jawa Timur, insan Media ditemui saudari Novi, yang kemudian disambungkan kepada penglola Klinik Larisa, saudara Rian, melalui jaringan telepon. Saat ditanya terkait Sampah Medis, dikatakan bahwa pihaknya sudah sesuai S O P, dengan melibatkan pihak ketiga dalam penanganan Sampah Medis ini, dan pihaknya masih memberlakukan tarif sebesar 50 ribu rupiah untuk satu kali rapid.

Hal senada juga dikatakan oleh Konsultan PT Sumber Wirausaha Trampil atau SWT, Edi Sidarta, yang juga melayani Rapid Test di Gilimanuk. Pihaknya mengaku, sudah tidak bekerjasama lagi dengan RSU Balimed, dan baru memulai bekerjasama dengan Klinik Pratama Calleza.

"Adapun terkait sampah Medis, kami baru akan merencanakan bekerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganannya. Kami juga tidak pernah mempekerjakan para Peluncur. Akan tetapi, siapa saja yang mengantar orang untuk dirapid, maka kami tentu akan menberikan jasa, sehingga kami tidak tahu akan adanya keresahan para pengguna jalan akibat para Perantara ini. Namun demikian, kamj berjanji akan mengkoordinasikannya dengan mereka", papar Edi Sidarta.


Penulis : Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar